Learning 70
(Experiental Working)
Merupakan
pembelajaran eksperiental working, maksudnya dengan memberikan pengalaman
langsung pada suatu pekerjaan atau peran yang nyata.
Pembelajaran
diselenggarakan, kepada peserta harus melaksanakan dan mengembangkan peran, tugas-tugas
/ praktek-praktek harian, menjawab tantangan yang timbul, dan terlibat dalam
pemecahan masalah yang terjadi pada suatu pekerjaan atau peran yang menjadi
objek pembelajaran.
Contoh ragam
pembelajaran ini, antara lain :
- Magang secara sitematis pada pekerjaan secara langsung
- Terlibat atau mengerjakan projek khusus
- Rotasi peran dalam suatu jabatan (Job Rotation /Job Assignment)
- Pendampingan (Job Shadow)
- Memimpin atau berpartisipasi dalam tim proyek tertentu.
- Memberikan pengajaran (teaching) atau sebagai fasilitator suatu pembelajaran
- Berinteraksi dalam kelompok kerja/ keahlian yang berbeda.
Learning 20
(Social Relations)
Merupakan
pembelajaran bersifat sosial (social learning), diselenggarakan melalui penciptaan
relasi personal kepada orang-orang tertentu (others). Bisa kepada atasan,
mitra kerja, rekan kerja, dan pelanggan.
Contoh ragam
pembelajaran ini, antara lain :
- Coaching & Mentoring
- Mendengar dan mengembangkan solusi atas umpan bailik (feedback) dari :
- Klien / Pelanggan (Customer)
- Manajemen / Atasan
- Rekan Kerja
- Mitra Kerja
- Hasil Penilaian Formal
- Network Personal (Individual)
- Diskusi pada Tim Kerja/ WAG
- Praktis-Praktis Komunitas
Learning 10
(Formally Courses)
Merupakan
pembelajaran bersifat formal (formal learning), pembelajaran ini diselenggarakan
melalui program (course) pelatihan yang terstruktur, baik online (digital)
maupun off line (classical).
Contoh ragam
pembelajaran ini, antara lain :
- Kelas yang terstruktur (structured classical)
- E-Learning
- Mobile Learning
- Seminar, Konferensi, Workshop
- Bahan Bacaan (buku, jurnal, laporan kerja, dan sebagainya)
- Sertifikasi
- Podcast
- Web Binars
Ada satu pemahaman yang
menganggap bahwa 70:20:10 adalah anti-pembelajaran, dikarenakan banyak
organisasi yang menyelenggarakan pembelajaran hanya dengan metodologi formal,
pemahaman ini salah.
Setiap program pembelajaran
harus berorientasi kinerja, artinya setiap pembelajaran yang diselenggarakan
harus mempunyai dampak terhadap pencapaian kinerja organisasi yang lebih baik. Suatu
program pembelajaran formal dianggap berkualitas jika mempunyai dampak positif
terhadap pencapaian kinerja organisasi.
Kondisi dan situasi yang
memungkinkan mendukung terjadinya pencapaian kinerja organisasi yang lebih baik,
ada pada pembelajaran melalui social relation dan experiental working.
Sebenarnya, formally courses
(Learning 10) itu menjadi pondasi dan titik awal bagi pembelajaran social relation
(Learning 20) dan experiental working
(Learning 70)
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar