Berikut ini tulisan saya tentang Learning 70:20:10 yang menguraikan
tentang persyaratan peran dan aktivitas untuk menjalankan metodologi ini secara
efektif dan produktif, yakni :
(1) Business Analyst
Peran ini diawali dengan menemukenali
isyu-isyu bisnis /organisasi yang dapat berupa masalah kinerja atau opportunity
secara sistematis, selanjutnya menilai tingkat prioritasnya untuk dijadikan
fokus pembelajaran bagi organisasi. Isyu-isyu bisnis yang akan dijadikan
sebagai fokus pembelajaran organisasi harus selaras dengan objektif organisasi.
Bagaimana dengan data kinerja
dari hal yang menjadi fokus pembelajaran oragnisasi ini. Untuk mengetahui adanya
kesenjangan kinerja ini, dapat dilakukan comparation analysis, yakni menentukan, mengumpulkan dan membandingkan
data kinerja sebelumnya, data kinerja saat ini, dan data kinerja yang diinginkan
oleh organisasi. Dari pembandingan ini nanti didapatkan performance gap
(kesenjangan kinerja).
Setelah ditemukan kesenjangan
kinerja (performance gaps), kita juga harus menilai dampaknya bagi organisasi.
Lingkup dampak bisa kepada proses kerja, cara kerja karyawan, leadership, dan
sumberdaya lainnya.
Ringkasan aktivitas-aktivitas yang mendukung peran ini, yakni :
- Mendapatkan komitmen klien.
- Menentukan masalah /opportunity bisnis yang kritis.
- Menuntuukan sumebr data dan informasi untuk mendukung analisis
- Menentukan kinerja sebelumnya, kinerja saat ini dan kinerja yang diinginkan.
- Menentukan kesenjangan kinerja.
- Memetakan pengaruh di lingkungan kerja.
- Menyusun rencana daftar tugas-tugas penting.
- Menetukan prioritaskan pengaruhnya.
(2) Performance Designer
Berdasarkan Performance Gaps dari
Business Analyst dilakukan analisis lebih mendalam untuk mengetahui faktor-faktor yang jadi penyebab adanya
kesenjangan kinerja.
Dua lingkup menjadi objek
analisis ini, yakni work environment dan people capability. Analisis kedua
lingkup ini untuk menentukan solusi yang diberikan, apakah yang diperlukan solusi
pembelajaran (learning solution) atau solusi non pembelajaran (non learning
solution).
Jika solusinya, non pembelajaran
(non learning) direkomendasikan menjadi action non learning solution, diteruskan
kepada unit kerja yang berkepentingan. Sedangkan untuk solusi pembelajaran
(learning solution), Performance Designer harus mengidentifikasi key behaviour
dan key responsibility yang dipersyaratkan untuk solusi tersebut.
Peran ini harus menghasilkan framework
pembelajaran, dengan memanfaatkan ragam metodologi learning 70:20:10. Framework Pembelajaran yang telah dirancang,
selanjutnya dijadikan sebagai Prototype Pembelajaran yang harus dikomunikasikan dan mendapatkan
persetujuan.
Ringkasan aktivitas-aktivitas yang mendukung peran ini, yakni :
- Menentukan dan memilih desain pembelaaran dengan memanfaatkan ragam Learning 70:20:10
- Melakukan validasi terhadap Learning Framework / Prototype
Tidak ada komentar:
Posting Komentar