Selasa, 21 April 2020

Learning 70:20:10 Peran dan Aktivitas (1)

Berikut ini tulisan saya  tentang Learning 70:20:10 yang menguraikan tentang persyaratan peran dan aktivitas untuk menjalankan metodologi ini secara efektif dan produktif, yakni :

(1) Business Analyst

Peran ini diawali dengan menemukenali isyu-isyu bisnis /organisasi yang dapat berupa masalah kinerja atau opportunity secara sistematis, selanjutnya menilai tingkat prioritasnya untuk dijadikan fokus pembelajaran bagi organisasi. Isyu-isyu bisnis yang akan dijadikan sebagai fokus pembelajaran organisasi harus selaras dengan objektif organisasi.

Bagaimana dengan data kinerja dari hal yang menjadi fokus pembelajaran oragnisasi ini. Untuk mengetahui adanya kesenjangan kinerja ini, dapat dilakukan comparation analysis, yakni  menentukan, mengumpulkan dan membandingkan data kinerja sebelumnya, data kinerja saat ini, dan data kinerja yang diinginkan oleh organisasi. Dari pembandingan ini nanti didapatkan performance gap (kesenjangan kinerja).

Setelah ditemukan kesenjangan kinerja (performance gaps), kita juga harus menilai dampaknya bagi organisasi. Lingkup dampak bisa kepada proses kerja, cara kerja karyawan, leadership, dan sumberdaya lainnya.


Ringkasan aktivitas-aktivitas   yang mendukung peran ini, yakni :
  • Mendapatkan komitmen klien.
  • Menentukan masalah /opportunity bisnis yang kritis.
  • Menuntuukan sumebr data dan informasi untuk mendukung analisis
  • Menentukan kinerja sebelumnya, kinerja saat ini dan kinerja yang diinginkan.
  • Menentukan kesenjangan kinerja.
  • Memetakan pengaruh di lingkungan kerja.
  • Menyusun rencana  daftar tugas-tugas penting.
  • Menetukan prioritaskan pengaruhnya.

(2) Performance Designer

Berdasarkan Performance Gaps dari Business Analyst dilakukan analisis lebih mendalam untuk mengetahui  faktor-faktor yang jadi penyebab adanya kesenjangan kinerja.

Dua lingkup menjadi objek analisis ini, yakni work environment dan people capability. Analisis kedua lingkup ini untuk menentukan solusi yang diberikan, apakah yang diperlukan solusi pembelajaran (learning solution) atau solusi non pembelajaran (non learning solution).

Jika solusinya, non pembelajaran (non learning) direkomendasikan menjadi action non learning solution, diteruskan kepada unit kerja yang berkepentingan. Sedangkan untuk solusi pembelajaran (learning solution), Performance Designer harus mengidentifikasi key behaviour dan key responsibility yang dipersyaratkan untuk solusi tersebut.


Peran ini harus menghasilkan framework pembelajaran, dengan memanfaatkan ragam metodologi learning 70:20:10.  Framework Pembelajaran yang telah dirancang, selanjutnya dijadikan sebagai Prototype Pembelajaran  yang harus dikomunikasikan dan mendapatkan persetujuan.

Ringkasan aktivitas-aktivitas   yang mendukung peran ini, yakni :
  • Menentukan dan memilih desain pembelaaran dengan memanfaatkan ragam Learning 70:20:10
  • Melakukan validasi terhadap Learning  Framework / Prototype 
(bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar