Minggu, 15 November 2015

Konsep Analisa Beban Kerja (2)


Tulisan ini adalah kelanjutan dari tulisan sebelumnya tentang analisa beban kerja. Pada tulisan sebelumnya berisi deskrispsi (uraian) variable-variabel yang digunakan untuk mengukur beban kerja suatu unit kerja, pada tulisan ini akan dijelaskan tentang sistematika pengukuran, indikator-indikator unit kerja, simulasi hasil perhitungan beban kerja, dan perhitungan jumlah kewajaran karyawan.

Sistematika Pengukuran
Secara skematis langkah-langkah perhitungan beban kerja sebagai berikut:
Langkah 1 : Survey Awal (Unit kerja yang diobservasi)
Langkah 2 : Penentuan Indikator Unit Kerja
Langkah 3 : Observasi
Langkah 4 : Penentuan Perhitungan Beban Kerja
Langkah 5 : Perhitungan Jumlah Karyawan Kewajaran

Survey Awal
Survey awal ditujukan untuk mengetahui tugas-tugas responden dengan lebih pasti, sehingga kuesioner yang akan dibuat lebih dekat dengan permasalahan yang ada. Survey awal dilakukan dengan mewawancarai responden atau mempelajari job description objek obesrvasi. Data yang diperlukan, sebagai berikut :
  1. Banyaknya kelompok kerja  untuk per area alat produksi
  2. Produk /jasa yang dihasilkan setiap kelompok kerja
  3. Waktu kerja yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh setiap kelompok kerja
  4. Jam kerja efektif
  5. Komposisi karyawan per gender
  6. Alur kerja masing-masing kelompok kerja
  7. Sumber data yang digunakan (aplikasi atau non aplikasi)
  8. Target atau prediksi volume kerja untuk waktu tertentu (missal satu tahun)
  9. Hal-hal yang mempengaruhi besaran target yang dibebankan.
Manfaat dari survey awal adalah untuk mengetahui unsur-unsur pekerjaan yang paling banyak menyita waktu kerja. Dari unsur pekerjaan yang paling banyak menyita wakti inilah dapat ditentukan indikator beban kerja suatu unit kerja.

Penentuan Indikator
Beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam menetapkan indikator suatu unit kerja adalah :
  1. Merupakan hasil yang dapat diukur (kuantitas, kualitas, biaya, waktu)
  2. Mengetahui cara mengukurnya
  3. Mempunyai keterkaitan dengan penilaian kinerja karyawan / unit
  4. Mempunyai nilai tambah
  5. Dapat dilacak dan diverikasi sumber datanya
Berikut ini adalah beberapa contoh indikator dari suatu jabatan / pekerjaan tertentu. Studi observasi pada salah  unit kerja di lingkungan PT Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) :

NO
JABATAN
INDIKATOR
SATUAN
1
·         Supervisor Akses
·         Senior Teknisi Akses
·         Teknisi Akses
Pasang baru
SSL


Work Order Perbaikan Gangguan
WO


Jumlah Testing
SSL
2
·         Supervisor Plasa,
·         Officer 3 Plasa,
·         Staf Plasa (CSR)
Jenis pelayanan yang disediakan di Plasa

Produk / layanan


Jumlah tamu yang dilayani
Orang

Perhitungan Beban Kerja
Analisa beban kerja untuk  unit kerja yang homogen maupun yang terdiri atas lebih dari satu kelompok kerja, dapat menggunakan rumus (formulasi) yang sama, yakni :

BK = WKE / WKT
WKE = (VKW/VKA) x WKW

Dimana :
  • BK         = Beban kerja
  • WKE     = Waktu Kerja Efektif
  • WKT     = Waktu Kerja Tersedia
  • VKW     = Volume Kerja Wajar
  • VKA      = Volume Kerja Aktual
  • WKW    = Waktu Kerja Wajar
Deskrispsi masing-masing variabel ini dapat dilihat pada tulsian sebelumnya

Tabel di bawah ini adalah simulasi data perhitungan Beban Kerja (BK) untuk suatu jabatan / pekerjaan tertentu.

Jabatan                 : Supervisor Jarkab (PSB)
Indikator (VKA)  : PSB Kring


Bulan
Data Faktual
Tanpa Data Ekstrim
VKA
BK
VKA
BK
Januari
2654
0,64
2654
0,64
Februari
3178
0,77
3178
0,77
Maret
3394
0,82
3394
0,82
April
2685
0,65
2685
0,65
Mei
4158
1,00
4158
1,00
Juni
4555
1,10
4555
1,10
Juli
8716
2,10


Agustus
10485
2,53


September
6693
1,61
6693
1,61
Oktober
6294
1,52
6294
1,52
Nopember
5379
1,30
5379
1,30
Desember
2868
0,69
2868
0,69
Rata-Rata
5088
1,23
4186
1,01

Perhitungan Jumlah Karyawan
Setelah Beban Kerja (BK) suatu unit sudah diketahui, selanjutnya dapat dilakukan perhitungan jumlah karyawan yang wajar, atau sejumlah karyawan yang sebaiknya dipekerjakan pada unit kerja tersebut. 


Perhitungan jumlah karyawan disimulasikan dari data perhitungan BK di atas. Dimisalkan BK yang diperoleh di atas dari suatu unit kerja yang terdapat 5 orang karyawan eksisting untuk mengerjakan PSB tersebut. Pertanyaannya adalah :  Apakah jumlah karyawan tersebut sudah merupakan jumlah yang wajar ?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, dapat dilihat iterasi di bawah ini :

JUMLAH KARYAWAN
TAMBAH / KURANG
Beban Kerja (BK)
5 Orang
5 Orang
101,00 %
5 Orang
4 Orang
126,25%
5 Orang
6 Orang
84,17 %

Beban Kerja (BK) yang normal adalah 100%, oleh karena itu dari iterasi di atas,  angka BK yang mendekati nilai normal adalah 101,00%. Maka, dapat disimpulkan jumlah 5 orang yang bekerja pada unit kerja tersebut adalah jumlah karyawan dalam batas kewajaran. Demikian, semoga bermanfaat
--------------------------------------------------
Muhamad Tavip, MM
HR Expert - Telkom Corporate University 


Referensi : LMFE Universitas Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar