Seringkan
kita temukan, secara kuantitas terjadi perbedaan pendistribusian jumlah karyawan yang
bekerja pada suatu lokasi kerja berbeda untuk sebuah pekerjaan yang
berkarakteristik sama dan relatif secara
beban juga sama, padahal idealnya harusnya untujk pekerjaan ini mempunyai
karyawan yang dipekerjakan jumlahnya sama.
Secara umum beban lokasi kerja
yang mempunyai alat produksi atau diharuskan mengelola pelanggan yang lebih
banyak, cenderung mempunyai beban kerja yang lebih berat. Sudahkan perusahaan
berpikiran demikian.
Idealnya
memang demikian, namun banyak variabel yang mesti dipertimbangkan dalam
pendistribusian karyawan. Padahal
pendistribusian / pengaturan staffing karyawan secara tepat jumlah akan
berdampak terhadap peningkatan kemampuan perusahaan dalam bekerja secara
efektif dan efisien.
Untuk
mendistribusikan karyawan secara efektif dan efisien diperlukan suatu
perhitungan beban kerja dengan cermat, artinya menggunakan parameter-parameter
yang dapat diterima. Hasil suatu penghitungan beban kerja sering disebut satuan
beban kerja yang dinyatakan dalam prosentase (%), dan beban kerja yang ideal
adalah jumlahnya sama dengan proporsi antara Waktu Kerja Efektif (WKE) dan
Waktu Kerja Tersedia (WKT)
Data Input
Penghitungan (analisa) beban kerja, sering
banyak dilakukan dengan cara atau
pendekatan ”time and motion study”, dimana untuk mendapatkan data dan parameter
sebagai input perhitungan diperlukan sebuah observasi, baik langsung maupun
tidak langsung. Data dan parameter yang diperlukan, adalah sebagai berikut :
- Rincian aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh lokasi kerja objek
- Aktivitas-aktivitas yang paling banyak menyita waktu kerja
- Indikator-indikator aktivitas
- Peralatan kerja (hardware dan software) yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan.
- Volume pekerjaan baik yang aktual (report) dan hasil perhitungan atas dasar estimasi karyawan.
- Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan
- Waktu tambahan yang dapat ditoleransi
- Waktu kerja standar perusahaan
- Area kerja dan kondisi kerja
Analisa Data
Di atas telah disampaikan bahwa Beban Kerja
(BK) yang ideal adalah adalah jumlahnya sama dengan proporsi antara Waktu Kerja
Efektif (WKE) dan Waktu Kerja Tersedia (WKT), jika di formulasikan menjadi :
BK = WKE : WKT
Untuk mencari Waktu Kerja Efektif (WKE)
dihitung dengan cara membandingkan Volume Kerja Efektif (VKE) dengan Volume Kerja Aktual (VKA), yang
selanjutnya dibandingkan dengan Waktu Kerja Wajar (WKW). Jika diformulasikan
menjadi :
WKE = (VKW/VKA)*WKW
VKW, diperoleh dari pengakuan karyawan
yang dijadikan responden. Untuk mendapatkan data ini sangat diperlukan
kejujuran karyawan dalam menjawab kuesioner atau pertanyaan yang diajukan
kepadanya. Sebagai pembanding keabsahan data, analis dapat melakukan
penghitungan aktuan secara sampling untuk suatu periode waktu tertentu.
Misalnya, untuk mendapat VKW kunjungan tamu yang dilayani oleh suatu loket
service point, analis melakukan pemantauan pada suatu loket service point, dan
mencatat jumlah tamu yang dilayani untuk waktu-waktu sibuk (peak time) dan
waktu-waktu biasa (reguler time).
VKA, diperoleh dari volume aktual suatu
periode. Ambil batas minimal dan maksimalnya, yang selanjutnya akan menjadi
pembanding dari VKW. Hal ini untuk menguji validitas data dari responden.
WKW, diperoleh dari prosentase unsur
pekerjaan yang paling banyak menyitas waktu (dijadikan patokan waktu kerja
utama) ditambah dengan allowance (ditetapkan dengan pertimbangan adanya
kejenuhan responden saat bekerja, dan waktu alokasi untuk kegiatan lain-lain).
WKT, adalah waktu kerja yang ditetapkan
oleh perusahaan, misalnya 40 jam /minggu. Dengan mengetahui informasi mengenai
porsi waktu bagi kegiatan utama yang diperoleh, maka dapat diketahui besarnya
waktu yang tersedia untuk melaksanakan pekerjaan utama yang menghasilkan volume
kerja aktual tersebut.
Setelah data tersebut diperoleh analis
dapat menghitung beban kerja suatu lokasi / unit kerja. Beban kerja yang ideal
adalah 100%, oleh karena itu jumlah karyawan ideal yang seharusnya bekerja pada
suatu lokasi kerja / unit kerja tertentu adalah pada beban kerja sama dengan 100%
(seratus prosen). Setelah angka beban kerja diperoleh dari penghitungan,
selanjutnya dapat dihitung jumlah karyawan yang ideal bekerja pada unit
organisasi tersebut. Misalnya, pada suatu unit kerja terdapat 10 karyawan, dan
beban kerja di unit kerja tersebut setelh dihitung 70%. Maka pada unit kerja
tersebut dapat dihitung jumlah karyawan yang idealnya, sebagai berikut :
- Jika jumlahnya : 9 orang karyawan, beban kerjanya adalah 77,8%. Dihitung dari 10/9 x 70% = 77,8%
- Jika jumlahnya : 8 orang karyawan, beban kerjanya adalah 87,5 %. Dihitung dari 10/8 x 70% = 87,5%
- Jika jumlahnya : 7 orang karyawan, beban kerjanya adalah 100%. Dihitung dari 10/7 x 70% = 100%
Dari penghitungan tersebut,
diperoleh bahwa pada jumlah karyawan sebanyak 7 orang, beban kerja unit
organisasi tersebut sebesar 100%. Jadi dapat disimpulkan untuk unit kerja
tersebut jumlah karyawan yang ideal adalah sebanyak 7 orang. Jika dipekerjakan
lebih dari itu sebagai kelebihan, atau sebaliknya.
(Penghitungan secara lengkap dalam tulisan
selanjutnya).
--------------------------------------------------
Muhamad Tavip, MM
HR Expert - Telkom Corporate University
Tidak ada komentar:
Posting Komentar