DJM (Distinct Job Manual) adalah salah
satu produk pengelolaan Human Resources,
DJM berisikan informasi-informasi penting dari setiap jabatan yang ada di perusahaan. Dikarenakan
DJM berisi informasi-informasi penting, berarti DJM diperlukan bagi
pengguna-pengguna yang berkepentingan di dalam mengelola perusahaan, baik oleh
manajemen perusahaan dan karyawan yang bekerja pada perusahaan, bahkan oleh
setiap pihak yang memiliki kepentingan lainnya.
Bagi manajemen perusahaan
DJM memiliki kegunaaan, antara lain :
- Sebagai sumber informasi pekerjaan yang dapat digunakan sebagai referensi pemebuatan posisi / formasi untuk organisasi baru.
- Pengelolaan Human Resources yang terkait dengan pengembangan kompetensi, karir, penilaian kinerja, dan sebagainya.
- Salah satu sumber knowledge management.
- Perintah tertulis manajemen kepada para pemangku.
- Media komunikasi penyampaian nilai-nilai.
- Referensi bagi imlplemenatsi kesisteman Human Resources, dan sebagainya
Bagi karyawan
memiliki kegunaan, antara lain :
- Mengetahui dan mengerti pekerjaannya, diharapkan setelah itu mampu bekerja dengan efektif dan produktif
- Mengetahui pekerjaan rekan lainnya, sehingga bisa dikatakan menjadi inspirasi karir bagi dirinya.
- Sebagai sumber untuk berinovasi
- Bahan untuk konseling dan coaching, dan sebagainya
Bagaimana suatu
DJM dapat tersusun dengan informatif ? Untuk menyusun suatu DJM diperlukan
suatu knowledge dan ketrampilan yang dinamakan Analisa Jabatan (Job Analysis).
Secara umum
analisis jabatan merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi dan menentukan
secara rinci tugas-tugas (duties) dan persyaratan dari suatu jabatan
tertentu. Stephen Robbin (1993) mendefinisikan analisis jabatan
sebagai suatu bentuk pengembangan uraian terperinci dari tugas-tugas yang harus
dilakukan dalam suatu jabatan, penentuan hubungan dari satu jabatan dengan
jabatan lain yang ada, dan penentuan tentang pengetahuan, ketrampilan, dan
kemampuan-kemampuan lain yang diperlukan karyawan untuk melakukan pekerjaan
secara efisien dan efektif.
“Job analisis is involves
developing a detailed description of the tasks involve in a job, determining
the relationship of a given job to other jobs, and ascertain the knowledge,
skills, and abilities necessary for an employee to successfully perform the
job” (Robbin, 1993).
Menurut Milkovich & Newman
(1999) analisis jabatan adalah proses pengumpulan informasi secara sistematik
terhadap berbagai informasi terpercaya dan relevan, berhubungan dengan
pekerjaan, dan asal-usul dari suatu jabatan tertentu (“job analisis is the
systematic process of collecting relevant, work-related information related to
the nature of a specific job”).
Hal
senada juga dikemukan oleh Bernardin
& Russel: “job analisis is the process of gathering information about a
job” (Bernardin & Russel, 1993).
Dari beberapa definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa analisis jabatan merupakan suatu proses pengumpulan dan
pencatatan informasi terpercaya dan sahih dengan suatu prosedur tertentu
terhadap suatu jabatan tertentu dan persyaratan-persyaratan yang harus dimiliki
oleh pemangku jabatan (job holders). Informasi-informasi tersebut adalah:
- Semua tugas, kegiatan dan tanggungjawab
- Pengetahuan, kemampuan, ketrampilan dan karakter-karakter lain yang dibutuhkan oleh si pemegang jabatan agar dapat bekerja dengan efektif
- Alasan terhadap adanya suatu jabatan tertentu dan apa yang membuatnya berbeda dari jabatan yang lain
- Standard kerja atau target yang dapat dijadikan dasar untuk mengukur kinerja.
- Kebutuhan learning / training dan sertifikasi jabatan, dan sebagainya
Satu konsep yang
penting dalam analisis jabatan adalah bahwa analisis dilakukan terhadap jabatan
(the job), bukan terhadap orang (person). Meskipun data diperoleh
dari pemangku jabatan (incumbent) melalui pengamatan, wawancara atau pun
kuestioner/angket, produk yang menjadi
hasil analisis jabatan adalah berupa uraian jabatan (job description)
atau spesifikasi jabatan (specifications of the job), bukan suatu uraian
tentang orang (description of the person).
Uraian Jabatan (Job description). Adalah
suatu pernyataan tertulis yang berisi uraian atau gambaran tentang apa saja
yang harus dilakukan oleh si pemegang jabatan (jobholder/incumbent),
bagaimana suatu pekerjaan dilakukan dan alasan-alasan mengapa pekerjaan tersebut dilakukan. Uraian
tersebut berisi tentang hubungan antara
suatu posisi tertentu dan posisi lainnya di dalam dan di luar organisasi dan
ruang lingkup pekerjaan dimana si pemegang jabatan diharapkan dapat memberikan
kontribusi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh divisi/unit kerja atau
tujuan organisasi secara keseluruhan
Spesifikasi Jabatan (Job specification). Adalah suatu pernyataan tentang kemampuan, ketrampilan, pengetahuan dan sikap-sikap yang dibutuhkan agar dapat bekerja secara efektif, lengkap dengan kualifikasi khusus, pengalaman atau hal-hal lain yang berhubungan dengan pekerjaan yang harus dimiliki oleh seseorang sebelum menduduki jabatan tertentu. Spesifikasi jabatan sangat berguna dalam mencocokkan seseorang dengan posisi atau jabatan tertentu, dan mengidentifikasi pelatihan dan pengembangan yang dibutuhkan.
Bagaimana Analisa Jabatan yang efektif dilakukan untuk penyusunan DJM, akan diuraikan pada tulisan selenjutnya.(bersambung).
Bagaimana Analisa Jabatan yang efektif dilakukan untuk penyusunan DJM, akan diuraikan pada tulisan selenjutnya.(bersambung).
Sumber : Berbagai sumber dan pengalaman penulis
Joss pak Tavip. Lanjut posting berikutnya ya..ditunggu
BalasHapusSangat menginspirasi...terima kasih Pak Tavip sharingnya....
BalasHapus